Kematian Jiwa
Daun-daun itu berguguran. Meranggas diantara paceklik krisis berkepanjangan. Satu persatu gugur ke tanah atau terbang kalang kabutan ditiup angin. Sementara musim tak kunjung berganti dan harap cemas meminta musim semi segera kembali. Pohon itu berdaunkan harapan, cita dan mimpi setiap remaja yang bercita-cita menjadi hidup diantara kematian yang tak banyak dikabarkan. Kematian jiwa. Begitu banyak harapan terkumpul di langit, sehingga yang sering kali jatuh bukanlah air yang menyegarkan namun pupus harapan yang lumrah terdengar di telinga anak-anak usia belia. Sebagian mereka mati tertindih kejamnya realita hidup yang mengharuskannya dikubur hidup-hidup untuk menghidupi pohon yang hampir mati. Sebagian mereka bertahan bersama sekawanan kunang-kunang yang berikan redup terang indah meski itu hanya sesaat. Pukul telah menandakan mentari mulai tampakan sinar dan mereka terbangun dari mimpi. Tanpa ampun, terangnya menyilaukan mata-mata muda belia dengan jutaan mimpi yang di jua...