Untuk Kekasih yang Selalu Ku Semogakan
Suatu ketika, kita akan mengawali hari seperti apa, sayangku? Kita hanya menerbangkan angan-angan di kala angin sedang baik. Sementara tidak ada yang menjamin esok akan lebih baik. Banyak tabir menutup hari esok dan aku tak mampu merengkuh sadarku untuk menyentuhnya. Sepi. Mungkin hari-hari terakhir diumurku yang semakin menua aku hanya harapkan engkau untuk menjadi lebih baik menurutmu. Itu saja. Aku tak pernah meminta berlarut karena segala yang kugenggam pada akhirnya akan musnah. Aku tak peduli sinar matahari pagi tat kala malam begitu nyaman untuk bercerita pada diri sendiri. Mengawali percakapan dengan "bagaimana kabarmu?" nampak bagus dilakukan di depan cermin. Namun, tau kah engkau berapa orang diluar sana yang memilih diam karena berbicara saat ini adalah hal sensitif? Sering kali aku yang merendah akan semua situasi yang kian memburuk. Sepertinya di hari spesialku aku tak menginginkan apapun. Semua menjadi membosankan ketika angka menjadi sebuah kacamat...