Maha Benar Akun Anonim dengan Segala Statementnya

Anonim

Keresahan tentang akun anonim bukan perkara kebebasan berpendapat. Tapi perkara gagasan yang tidak sanggup bertatap langsung. Bukan membuktikan siapa yang paling kuat. Karena kebenaran mesti dimurnikan. Ini yang menjadi awal tersebarnya hoax sekiranya.

Dimulai saya masuk ke universitas, mulai banyak berita lalang melintang terkait isu kampus. Sebagai mahasiswa baru saya tertarik dan menyusuri berbagai akun. Akun line misalnya dengan berbagai nama yang lucu-lucu dan menggelitik. Kiranya hal ini menjadi awal penggiringan opini untuk suatu tujuan tertentu. Karena saya rasa subjektifitasnya tinggi. Meski memang diakui mereka membawa data A B C dan D dari berbagai macam media. Tapi itu bukan perkara kebenaran risetnya. Saya akui riset-riset yang dilakukan mereka tidak buruk dan mengacu pada sumber yang sekiranya bisa dipegang. Tapi perkara personal yang bersembunyi menikmati drama yang terjadi.

Seperti kata orang, kampus adalah sebuah miniatur negara. Dimana banyak orang-orang hebat lahir dari kampus. Meski memang tapi tidak semuanya. Dengan artian, kurang lebih gambaran diluar juga tidak jauh dari ini. Bisa dilihat berbagai akun bodong atau anonim bertebaran di dunia maya. Begitupun banyak penggiringan dengan tujuan tertentu dalam bentuk propaganda yang menggerakkan seseorang untuk menuju sebuah titik yang sebenarnya titik ini bukan titik yang benar-benar baik. Apa lagi mendekati 2019, musim pemilihan umum yang kabarnya menjadi pesta demokrasi untuk Indonesia. Demokrasi sistem perwakilan yang dimenangkan dengan adu suara atau voting dengan memungut suara rakyat yang banyak dari mereka masih dibutakan oleh berita ini itu yang merubah mereka menjadi manusia-manusia fanatik. Dan bahayanya fanatisme ini mengarah ke pendangkalan nalar kritis masyarakat. Dan berita ini sebagian besar dibawa oleh akun anonim yang memiliki kepentingan politik tertentu.

Pada jaman dahulu ada Haji Misbach. Seorang yang dikenal dengan haji merah. Ia berani mengatakan “Barangsiapa yang merampas agama Islam, itulah yang wajib kita binasakan!”atau seruan bahwa kaum muslim wajib memerangi kapitalisme, imperialisme, dan kemunafikan, yang oleh Haji Misbach dirupakan sebagai polisi, pemerintah (kolonial dan Kasunanan), serta kaum Islam Lamisan. Gagasan itu terang darinya, jelas dari mana asalnya, dan jika dicari ada orangnya. Hal ini yang jarang kita temui sekarang, dimana hanya orang yang memiliki kedudukan saja yang seolah berani melontarkan kritiknya atau gagasannya. Yang lainnya tak lebih dari ekor-ekor yang fanatik terhadap sebuah suatu golongan. Jika dipikir memang keberanian untuk melontarkan dijaman sekarang menyurut ditengah gemelap kemajuan teknologi informasi.

Bukankah demikian? Sekarang lihatlah di media sosial kalian. Facebook, twitter, instagram atau sebagainya. Komentar pedas terlontar, tak jarang caci maki, atau berupa kutukan yang sering di dengar. Seperti halnya drama cebong dan kampret yang tiada habisnya. Padahal drama tikus kantor belum selesai hingga kini. Duh, drama-drama. Jika memang kehidupan memang dipenuhi oleh drama, jadilah aktor yang baik dan bertanggung jawab. Totalitas peran dibutuhkan sebagai aktor yang baik. Bukan melestarikan budaya lempar batu sembunyi tangan.

Sudah saatnya keberanian bertukar gagasan dibangun. Mulai dari diri sendiri dalam bersosial media. Bukan perkara siapa gagasannya paling kuat mereka akan berbangga diri. Ini perkara membangun sesuatu yang nyata, maka harus dilakukan oleh tindakan nyata dari pemikiran dari masing-masing kepala. Harapan saya, nanti tidak ada namanya Mr. Black atau Mrs.pink atau nama anonim lainnya. Walau memang beberapa orang beranggapan bahwa perlunya merahasiakan suatu berita yang sifatnya miring. Tapi cobalah untuk sedikit dewasa. Kalau memang benar kenapa harus takut? Atau ketakutan itu terbangun karena halusinasi kita sendiri? Mari bijak dalam bersosial media. Salam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Parade Kematian 2021

Duel Pecel Tumpang vs Pecel Lele! Fafifest Gemparkan Permusikan Kediri

Merchant PERTANIAN HARI INI sudah bisa dipesan! Take it All only 200k!!