Pesan Lelaki yang Tak Menemui Cintanya



Permisi, apakah masih ada sedikit ruang untuk sekedar singgah? Saya rasa diluar badai sedang berkecamuk. Ijinkan saya duduk di seberang tempatmu mencari kata. Maafkan saya, semisal dalam detik-detik tertentu saya mencoba mencuri pandang yang sering kali bertatap di sebagian waktu tat kala kekalutanmu terhadap dunia memaksamu untuk berhenti bernapas. Melalui diam, ijinkan saya menyisipkan aksara dalam kehidupanmu. Saya harap anda tidak keberatan dan saya pun tidak menuntut balas jikalau engkau merasa diuntungkan dengan kehadiran saya.

Saya tak kuasa menahan diri tat kala engkau menitihkan air mata. Saat bising dan panik menggerogoti kepentingan prioritasmu. Sisakan gundah gulana disetiap sisa waktu yang engkau gunakan untuk meluapkan rasa. Mungkin, saya mengerti jalan keluar dari labirin masalahmu. Namun, maafkan saya jikalau seakan-akan saya menjadi tokoh yang sok tahu. Sejatinya saya hanya ingin meruntuhkan sebuah alasan yang membuatmu tak kuasa titikan lara. Semoga maksud baik saya bisa engkau terima. Anggap saja, aksara yang kubisikan di sela mimpimu ini menjadi bayaran atas ingkarnya perjanjian temu kita akhir minggu ini serta pesanmu yang telambat aku balas. Biarkan yang kuasa yang membalas kesalahan saya ini. Jadi, engkau tak perlu repot-repot untuk mencari cara membalas sikap saya yang susah ditebak bagi sebagian orang.

Sebenarnya, keinginan saya bertemu saat itu hanya ingin mendengar bibirmu menari di bawah hujan matamu. Bukan perkara sebuah kata yang sebenarnya engkau tunggu. Sekali lagi saya mohon maaf. Mungkin karena itu waktu belum meridhoi keinginan saya untuk bersua dan saya malah bersyukur dengan tidak jadinya pertemuan itu. Biarlah waktu yang pada akhirnya membawa kita pada arus temu disaat keadaan juga mendukung. Apakah dalam hening bilikmu engkau menuntut jawab atas segala usikan yang mengganggumu.

Biarlah saya seperti ini, hanya bisa menatapmu dari jauh. Tanpa kau harus tau. Tidak semua rindu berujung temu. Ketika rindu mulai menjadi lara karena keinginan temu yang tak terkira, saya hanya dapat meraihmu di setiap doa. Mencitaimu tidak butuh alasan, apa lagi balasan. Mencintaimu tak akan pernah dapat saya jelas. Seperti halnya hikayat hujan yang terus menyapa tanah, meski jutaan orang mengutuknya. Maka, cinta saya padamu serupa ketiadaan yang ada.

Kita cukupkan pertemuan ini. Saya akan kembali mengembara. Berbekal senyumanmu, saya akan menaklukan dunia. Bukan dengan kerakusan atau bahkan pembunuhan. Tetapi dengan cinta kasih yang akan saya sebarkan ke seluruh penghuni semesta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Parade Kematian 2021

Duel Pecel Tumpang vs Pecel Lele! Fafifest Gemparkan Permusikan Kediri

Merchant PERTANIAN HARI INI sudah bisa dipesan! Take it All only 200k!!