Perkara Kesempatan yang Tak Mampu Kita Ciptakan dan Keberuntungan yang Sering Terlupa

Demi sebuah nama yang tak mampu kuucap ketika air mata luruh membasahi tubuh. Membentuk sungai sedari kelopak turun ke pipi kemudian mencium bibirku sejenak dan berakhir di dagu yang biasa tertopang. Sebuah kamar gelap di sebuah malam kali ini memeluku bersama alunan lagu dari Frau. Sempat sejenak terpejam, kemudian terbangun bersama pertanyaan yang muncul begitu saja.

Perkara luka kita hanyalah pemula. Bahkan untuk sebuah ekspresi dari luka sering kali kita tak mampu. Sehingga pada setiap pesan seringkali kita gagal paham. Aku ingin kau mengerti, begitu juga dirimu. Tetapi setiap kata-katamu tak dapat ku mengerti. Begitupun dirimu juga demikian. Maka sebuah ranjang yang dibasahi air mata tak pernah sanggup untuk menggambarkan luka kita, kekasih.

"Baiklah, kita mulai kuliah hari ini", sebuah kata-kata yang serasa sering terdengat mahasiswa di kelas. "Kamu kalau sudah besar mau jadi apa?", sebuah kata-kata yang sering diucapkan orang tua kepada generasinya. Tabir tertutup ketika berusaha melukis masa depanku dan mungkin dirimu hanya mampu merencanakan sebuah keinginan dan mengupayakannya. Beberapa orang mempercayai bahwa sebuah KESEMPATAN dapat diciptakan. Oh, kembali ku sadari kesombongan seseorang dalam menciptakan. Entah bagaimana isi hatinya, kita hanya mampu menerka-nerka. Akan tetapi, sebuah kata "Aku Mencintaimu" yang dikatakan seorang apakah sebuah kesempatan yang bisa diciptakan? Jika iya apa yang dilakukan Tuhan sekarang?

Tarhim mulai bersautan dari pengeras suara di corong-corong menara masjid. Nampaknya malam ini aku tidak tidur lagi. Tapi baiklah, kita lanjutkan cerita kita.

Jadi, malam ini beberapa kebetulan datang silih berganti. Mungkin nasib sedang baik. Mulai dari dirimu yang biasanya marah-marah kali ini tidak demikian hingga beberapa kebetulan kecil seperti sebuah film yang kutoton tiba-tiba beberapa tokohnya muncul sebagai meme di laman balasan postingan twitter yang lewat di berandaku. Bukankah kebetulan tak dapat kita ciptakan? Mungkin banyak yang merasa demikian. Ia saudara dari kesempatan namun bersifat lebih oldies. Beberapa kebetulan yang beruntung teringat pada memori, beberapa lainnya berlalu begitu saja. Coba hitung saja. Setelah melalui beberapa penyesalan atas banyak kecerobohan yang direnungi, ada baiknya untuk menghitung beberapa keberuntungan yang membuat kita bersyukur. Ah, sebentar. Kita pindah paragraf.

Perkara keberuntungan sering dikaitkan dengan nasib. Entah hubungannya bagaimana, beberapa tak dapat menjelaskannya. Coba kali ini kita mulai untuk menhitung berapa keberuntungan yang kita miliki. Beberapa orang tidur bersama anak-anaknya dengan tenang. Beberapa orang merasa beruntung telah dilahirkan ke dunia. Beberapa lainnya beruntung karena telah memenangkan lotre. Tapi, aku beruntung telah mengenalmu dalam hidupku, kekasih. Meski sering kali aku tak mengerti bahasamu. Namun, ketika setiap keberuntungan itu terlupa akan menjadi sebuah sesak di dada. Ditambah dengan semakin seringnya terluka dan dihantam kerasnya hidup. Kadang tidak ada salahnya memulai syukurmu di pagi yang dingin ini. Aku harap suatu saat kau akan temukan kesempatan dan keberuntunganmu. Sama halnya aku yang merasa beruntung atas kesempatan untuk merasakan cintamu, kekasih. Selamat pagi, semoga harimu menyenangkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Parade Kematian 2021

Duel Pecel Tumpang vs Pecel Lele! Fafifest Gemparkan Permusikan Kediri

Merchant PERTANIAN HARI INI sudah bisa dipesan! Take it All only 200k!!