Tenanglah Sejenak

Tenang. Tenanglah sejenak. Aku cukup mengerti perenung sepertimu tak temukan tenang di dalam hidupmu karena kau sibuk merenung. Tenanglah sejenak. Berbaringlah di sebelahku. Melihat awan berarak tertiup angin kemarau. Meletakan dunia sejenak tepat di meja di sebelahmu. Tak usah pikir dia dulu. Sekarang kita sedang terbang diantara awan-awan itu. Menembusnya seperti anak-anak yang bermain gelembung di pasar malam. Sesekali, ketika menemukan Cumolonimbus, kita sejenak menyeduh teh diatasnya dan melihat kehidupan di bawah. Tak perlu bingung jika kurang manis, awan-awan itu kumpulan permen kapas yang manis. Meski begitu, jangan terlalu banyak karena usiamu sudah tak cukup muda lagi, takutnya diabetesmu nanti kambuh.

Di atas awan ini aku tak akan banyak bicara karena awan ini sedang menyiapkan badai untuk samudera. Jika aku banyak bicara takutnya gemuruh guntur itu akan berubah jadi tornado seperti yang sering menyerang negara-negara bagian utara. Meski begitu, menarik juga menjadi pemburu pusaran itu. Pekerjaan yang menantang maut kata orang-orang.

Jika tehmu sudah habis, ayo ikut aku menyelami samudera. Melihat ikan-ikan lucu dan sebagian juga mengerikan. Melihat beberapa yang terpendam di dalam lautan. Mulai peradaban, hingga puing kapal-kapal karam. Kamu bisa menemukan uang di dalam kapal yang terletak tak jauh dari karang itu. Akan tetapi, jangan harap pemiliknya terima kau ambil harta itu begitu saja. Kita berada diantara sulawesi, maluku dan papua. Surga bagi para ikan, jika ke utara lagi kita akan menemui Mindanau. Disana tempat yang gelap untuk mata normal seperti kita. 

Bisakah kita naik sekarang? Aku ingin merokok sebatang. Jika tidak, rasanya asam sekali mulut ini. Kita akan naik diantara raja ampat. Entah mengapa wakil presiden itu mengajak orang-orang ramai-ramai kesini. Aku lebih suka ketika tempat ini tak banyak orang tau. Sepi indah dan damai. Semuanya masih alami. Sekarang resort-resort mewah sudah di bangun. Jangan tanya berapa harga permalam disini. Tiket pesawat dari Surabaya ke Jayapura saja cukup untuk membeli sebuah motor matik dan bisa untuk narik ojek online. Lumayan kan?

Nampaknya sudah hampir jam satu malam. Mungkin aku akan istirahat sejenak. Malam-malam ini kota terasa semakin sepi. Nada yang bagus untuk musisi tanpa studio. Semoga semua lekas membaik. Aku masih disini, di antara kata-kata yang masih belum selesai aku rangkai. Semoga ketika telah waktunya, hal ini bisa menjadi sesuatu yang banyak di dengar orang. Terima kasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Parade Kematian 2021

Duel Pecel Tumpang vs Pecel Lele! Fafifest Gemparkan Permusikan Kediri

Merchant PERTANIAN HARI INI sudah bisa dipesan! Take it All only 200k!!