Hening Cipta Rasa
Cerita laut melalui gulungan ombak dan semilir anginnya serasa terlalu ramai. Dingin pegunungan dan suara dernyit dahan dan ranting juga semakin memperkeruh pandangan kepada cahaya. Sementara hening sepi tak kunjung jua kutemui di berbagai liku perjalanan. Keberadaannya kian kalut tat kala suara-suara itu menyelimuti tidur lelap malam. Membuat kabur pandang kepada cahaya, membuat bising untuk setiap keheningan, menjadi dahaga disetiap perjalanan.
Apakah kau tahu? Ada di ujung setiap ramai yang ku temui itu sepercik embun yang kabarkan kabar baik. Kemudian, ada sebuah telaga untuk mandi dan membersihkan diri dari segala yang kotoran yang melekat pada jiwa dan raga, ada cahaya dalam gelap pekatnya kehidupan. Jikalau mencari hening tak perlu jauh hingga ke puncak gunung. Jikalau mencari hening tak perlu menyendiri di dalam lorong-lorong malam yang enggan membawamu berangkat menuju peristirahatanmu. Karena semua hening itu ada pada diri sejatimu yang sejatinya sendiri.
Meski begitu, pertanyaan-pertanyaan itu baiknya disimpan dalam memori atau dilarung saja di samudera. Hal terpenting kali ini adalah temukan tenang. Fragmen ke empat dari sekumpulan bualan 2 tahun lalu. Sebuah perjalanan penuh kejanggalan itu akan memasuki babak baru. Sebelum api di depanku ini padam bersama api amarah dalam diri, ada baiknya kita belajar membuat api untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya. Karena ubi itu nampak terlalu keras rasanya jika tidak direbus dulu. Seringkali kau temukan titik balik dari setiap dasar yang kau temui, begitu sebaliknya.
Semoga aku mengerti tentang apa yang aku maksudkan. Menggali keheningan dalam keramaian tidak sesukar yang dikira. Ia hanya memerlukan sebuah krisis yang lebih dalam agar membuatnya seakan terasa ringan. Semoga diriku tak lupa mendoakan diriku yang terlalu egois memikirkan orang disekelilingku. Aku tidak akan lupa mendoakan dirimu, dirinya, mereka dan semuanya. Semoga mereka mencari apa yang ia cari, semoga dirimu menemui apa yang kamu mau, semoga diriku menemui arti hakikat aku yang mengaku-ngaku sebagai aku dan semoga semua makhluk berbahagia.
Tabik
Komentar
Posting Komentar