Tahun Penuh Kesepian

Cobalah untuk menikmati malam yang sunyi sepi sendirian. Dan siang penuh riuh rendah kamu gunakan untuk tidur. Agar siang malam hanya bersama dirimu saja. 

Apa yang berbeda? Keriuhan diluar sana tidak dapat mengobati kesepian dalam dirimu. Persoalan demi persoalan dilimpahkan pada dirimu, seakan semua jawaban ada dalam dirimu. Walau kenyataannya dirimu tak memiliki apa-apa dan lebih baik seperti itu. Tetap bersikukuh menuntut kemapanan tanpa pernah mencapainya. Ibarat kumbang yang bermimpi mencapai rembulan. 

Tahun berlalu begitu saja seperti gaji guru honorer yang hanya cukup untuk makan dan minum seorang diri. Tanpa peduli investasi, tanpa peduli ekspektasi. Jauh dari kehidupan glamour megapolitan dengan segala akses memuaskan hasrat hingga kebahagiaan. Sementara bahagia yang tak kau pahami hanyalah semu dan berlalu.

Aku adalah kamu yang setiap malam merundung dalam gelap dan sepinya. Hingga akhirnya terlelap dalam kenyataan yang menyakitkan. Berjalan sendirian tanpa dangau persinggahan atau sekedar berteduh dibawah pohon jati yang sedang meranggas.

Beberapa orang berbicara namun sedikit orang yang mendengar. Lebih sedikit lagi yang mengerti. Kecuali dirimu, diluar sana tidak akan ada yang mengerti akan sesuatu yang besar yang ada dalam dirimu.

Kematian abad ini bukan karena virus corona yang ramai di media massa, kematian abad ini disebabkan oleh ekspektasi dan impian yang melucuti kesadaran demi kesadaran hingga akhirnya menerima kenyataan bahwa detik ini anugrah tak ternilai adalah kesadaran. Hanya itu. Sementara diluar orang berpacu bagai kuda besi tak kenal mati tujuh kali dua puluh empat jam demi mimpi dan ekspektasi yang tak seberapa dan pasaran. 

Jika ditanya tentang mimpi dan masa depan, mungkin kekosongan selama masalah kemapanan belum ada solusi dan penghasilan diatas rata-rata dengan spend waktu untuk membangun sesuatu belum tersedia. 

Pada akhirnya aku akan menghilang, tanpa restu dari siapapun tanpa memberi kabar pada siapapun kecuali dari sini. Rentetan tulisan penuh kekosongan dan kadang mendeskripsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk keberlangsungan hidup orang banyak. Tidak mengapa semua akan ikhlas pada saatnya. Semua akan kembali di waktu dan suasana yang tepat. Untuk orang-orang yang aku cintai, semoga kalian mengerti kalau ini bukan sekedar mansturbasi ego belaka. Ini juga untuk setiap waktu yang akan menemui jawaban atas problematika pada hari ini. Maafkan saya sekali lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Parade Kematian 2021

Duel Pecel Tumpang vs Pecel Lele! Fafifest Gemparkan Permusikan Kediri

Merchant PERTANIAN HARI INI sudah bisa dipesan! Take it All only 200k!!