Desember Jangan Menangis
Membuka Desember. Bulan penghujung di setiap tahun. Hujan-hujan membasahi sudut desa dan kota, bersama kenangan yang tumbuh berkembang bersamanya. Paceklik masih berkepanjangan disetiap jiwa-jiwa yang diisi oleh kekosongan. Menuju pagi pertama, sebelum akhirnya terbesit keinginan untuk menulis dan memilih untuk tetap terjaga hingga hadir di suatu malam tanpa kata, tanpa penjelasan, hanya berhias tatap kosong dan air mata kepasrahan. Mengaisi kembali kenangan dan luka serta canda tawa semu yang menghiasi kehidupan. Jika mencari neraka, inilah yang kau cari. Sebuah jalan panjang penuh kehampaan dan kebimbangan, tanpa siapa-siapa, hanya aku dan diriku yang mengerti. Pertanyaan pertama muncul dari sekuntum entah dan menyebar bagai spora pada setiap alam bayang. "Akankah hari-hari akan terus seperti ini? Menjadi miskin dengan segala fasilitas yang ada? Menjadi sepi di setiap keramaian yang ada? Cita-cita? Masihkah ada? Harapan?". Kemudian di setiap gang menuju ujung c...