Postingan

Merchant PERTANIAN HARI INI sudah bisa dipesan! Take it All only 200k!!

Gambar
Merchandise dari album Riant Daffa yang bertajuk "PERTANIAN HARI INI" sudah bisa dipesan. Merchandise berupa Kaos, CD, Buku, Totebag dan Stikerpack yang dibanderol seharga 200 ribu rupiah. Keuntungan dari penjualan merchandise ini nantinya akan digunakan untuk keperluan produksi selanjutnya.  Selain dijual borongan, merchandise juga bisa dibeli eceran. Partai ecer kaos seharga 100 ribu rupiah, CD seharga 50 ribu rupiah, Totebag seharga 30 ribu rupiah, Buku seharga 50 ribu rupiah dan Sticker pack seharga 10 ribu rupiah. Jika ditotal, partai ecer ini seharga 240 ribu rupiah.  T Shirt menggunakan bahan 30s combad dengan sablon DTF plastisol yang tebal. Compact Disk dengan format file .wav agar mendapat kualitas maksimal dalam mendengarkan. Totebag kanvas dengan proses sablon sublim dan material yang kuat disertai resleting. Buku setebah 50 halaman yang akan menjelaskan terkait 13 lagu yang ada di album "PERTANIAN HARI INI" dan stiker pack dengan...

Segera! "Pertanian Hari Ini" akan di Launchingkan

Gambar
Kabar "Pertanian Hari Ini" merupakan album musik kedua dari Riant Daffa yang berasal dari Kediri. Mengusung format yang berbeda serta penggarapan yang sedikit serius dibantu kawan-kawan suwung record, album ini akan mencoba menghadirkan rangkuman sambatan sobat agraria dimanapun mereka berada. Album dari musisi yang katanya membawa lirik yang nge- folk serta alunan nada gitar custom -anya ini berisi 13 lagu diantaranya " Hijau Kini Hilang Entah Kemana , Petani Pahlawan Pangan Negeri dan Sepetak Lahan di Tengah Kota " yang kurang lebih bercerita tentang kehidupan petani dan beberapa masalahnya. Album ini akan direlease dengan format kaset pita karena mengajak para pendengar mendengarkan kembali format lama yang semakin jarang di dengar dan dinilai ketinggalan jaman. Selain kaset nantinya juga bisa dibeli beberapa merchandise seperti baju atau beberapa pernak-pernik lain yang turut mendukung mas Riant Daffa untuk terus berkarya. Mungkin seperti itu singka...

Duel Pecel Tumpang vs Pecel Lele! Fafifest Gemparkan Permusikan Kediri

Gambar
KEDIRI - Gelora musik kota kediri kali ini dibuat gempar dengan penampilan beberapa band anak muda dari Kediri, Tulungagung dan Lamongan. Acara bertajuk FaFiFest yang diselenggarakan Minggu (23/01) di OKUI Kopi berlangsung meriah. Line up penampil ada All Birds Are Onions dari Tulungagung, IGMO dari Kediri dan Deruh, Florist dan Woodplane dari Lamongan. Membawa gagasan adu pecel mengingat Kediri dan Lamongan memiliki pecel khas daerah masing-masing. Acara ini terlenggara dalam rangka kawan-kawan Soundjana menyambut kawan-kawan Pecel Lele Record yang mengadakan tour Jawa Timur.   Pengisi acara pertama ialah All Birds Are Onions yang digawangi oleh Oni sebagai penggagas project ini. Membawakan lagu-lagu yang beberapa telah dirilis dalam bentuk EP, membuat band ini siap membawa para pendengar hanyut dalam nuansa dreamy yang khas. Tampil membawakan lagu Past Garden sukses membuat penonton hanyut dalam lagunya. Pengisi selanjutnya adalah Deruh. Band a...

Gebrakan Pajang Karya di Tengah Hari Tenang

Gambar
       KEDIRI- Telah berlangsung sebuah acara pameran kecil-kecilan bertajuk "Pajang Karya" pada Rabu (19/01) bertempat di Universitas Islam Kadiri. Acara berlangsung mulai jam 10 pagi hingga jam setengah 4 sore. BerTKP diantara lapangan dan mushola, diantara masa hening kampus menuju UAS, para pelaku yakni Ipunk_Death, Sugeng WM, Beno dan Semok Auu memulai melapak hingga pasca dhuhur dilanjutkan dengan diskusi kecil-kecilan menyangkut pengkaryaan.              Pada awal perbincangan oleh salah satu penggagas Pajang Karya yakni Ipunk, pajang karya kali ini merupakan awal gebrakan karena semenjak ia berada di kampus Uniska belum pernah sekalipun ada pajang karya dan harapannya akan ada acara seperti ini lagi dikemudian hari. Owner dari brand Psychosis ini juga menyatakan bahwa gagasan ini juga muncul mendadak dan beberapa pelaku karya lainnya juga dihubungi secara mendadak mengingat mereka juga satu tongkrongan.  Menjelang siang...

Perkara Album Ke-2

Gambar
Sesuai desas-desus yang beredar bahwa benar adanya saya akan release album kedua di tahun ini. Tahun 2022 yang menurut tahun Cina adalah tahun Macan Air yang semoga melambangkan sebuah keberanian akan sebuah tekat di tengah gemuruh yang sedang melanda.  Album ke-2 yang bertajuk "Pertanian Hari Ini" tidak saya garap sendiri seperti album sebelumnya. Kali ini, saya meminta bantuan kepada suwung record dengan operatornya mas Candra yang akan mulai  recording  akhir bulan ini, tepatnya 26 Januari hingga 1 Februari. Tidak sekedar membawa pesan dari sebuah kesan para penanam sepanjang perjalanan, juga membawa sebuah misi pada setiap lagunya. Beberapa lagu sebenarnya sudah sering saya bawakan akhir-akhir ini seperti  Petani Pahlawan Pangan Negeri, Suara dari Lahan  hingga  Hijau Kini Hilang Entah Kemana. Tidak lain dan tidak bukan, album ini banyak terinspirasi oleh para petani yang saya temui sepanjang masa studi saya di perkuliahan. Pertanian juga ha...

Tahun Penuh Kesepian

Gambar
Cobalah untuk menikmati malam yang sunyi sepi sendirian. Dan siang penuh riuh rendah kamu gunakan untuk tidur. Agar siang malam hanya bersama dirimu saja.  Apa yang berbeda? Keriuhan diluar sana tidak dapat mengobati kesepian dalam dirimu. Persoalan demi persoalan dilimpahkan pada dirimu, seakan semua jawaban ada dalam dirimu. Walau kenyataannya dirimu tak memiliki apa-apa dan lebih baik seperti itu. Tetap bersikukuh menuntut kemapanan tanpa pernah mencapainya. Ibarat kumbang yang bermimpi mencapai rembulan.  Tahun berlalu begitu saja seperti gaji guru honorer yang hanya cukup untuk makan dan minum seorang diri. Tanpa peduli investasi, tanpa peduli ekspektasi. Jauh dari kehidupan glamour megapolitan dengan segala akses memuaskan hasrat hingga kebahagiaan. Sementara bahagia yang tak kau pahami hanyalah semu dan berlalu. Aku adalah kamu yang setiap malam merundung dalam gelap dan sepinya. Hingga akhirnya terlelap dalam kenyataan yang menyakitkan. Berjalan sendirian t...

Kematian Jiwa

Gambar
Daun-daun itu berguguran. Meranggas diantara paceklik krisis berkepanjangan. Satu persatu gugur ke tanah atau terbang kalang kabutan ditiup angin. Sementara musim tak kunjung berganti dan harap cemas meminta musim semi segera kembali. Pohon itu berdaunkan harapan, cita dan mimpi setiap remaja yang bercita-cita menjadi hidup diantara kematian yang tak banyak dikabarkan. Kematian jiwa. Begitu banyak harapan terkumpul di langit, sehingga yang sering kali jatuh bukanlah air yang menyegarkan namun pupus harapan yang lumrah terdengar di telinga anak-anak usia belia. Sebagian mereka mati tertindih kejamnya realita hidup yang mengharuskannya dikubur hidup-hidup untuk menghidupi pohon yang hampir mati. Sebagian mereka bertahan bersama sekawanan kunang-kunang yang berikan redup terang indah meski itu hanya sesaat. Pukul telah menandakan mentari mulai tampakan sinar dan mereka terbangun dari mimpi. Tanpa ampun, terangnya menyilaukan mata-mata muda belia dengan jutaan mimpi yang di jua...