Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Mari Bersulang

Gambar
"Sudah kukatakan padamu, bahwa nasib kita tak akan semakin buruk jika kamu selesaikan studimu di prancis tahun lalu", kata seorang di depan kaca yang ditangannya telah ada segelas whisky dari Jhony Walker yang terkenal itu. Benar-benar nasibnya sekarang, seorang yang dahulu mansyur dikalangan konglomerat kini hanya debu dengan hutang milyaran. Pandemi ini membuatnya menjual berbagai villa dan hotelnya di Bali. Sebelum tercium KPK, ia segera masukan semua uang itu dalam bentuk Bitcoin melalui rekening selirnya yang cantik dan molek itu. Harapannya teknologi negara ini tak mampu menembus keamanan sistem kripto yang cukup ketat. Yang benar saja, ia sekarang telah diciduk KPK bersama pihak kepolisian dalam kasus pencucian uang. Anaknya yang tak selesai kuliah di prancis juga tersandung kasus penjualan kokain yang didapatinya dari sebuah pelabuhan di Batam. Sementara kekalutan di rumah pejabat itu, terdengar suara jeritan dari rumah kecil yang tak jauh dari rumah megah...

Untuk Kekasih yang Selalu Ku Semogakan

Gambar
Suatu ketika, kita akan mengawali hari seperti apa, sayangku? Kita hanya menerbangkan angan-angan di kala angin sedang baik. Sementara tidak ada yang menjamin esok akan lebih baik. Banyak tabir menutup hari esok dan aku tak mampu merengkuh sadarku untuk menyentuhnya. Sepi. Mungkin hari-hari terakhir diumurku yang semakin menua aku hanya harapkan engkau untuk menjadi lebih baik menurutmu. Itu saja. Aku tak pernah meminta berlarut karena segala yang kugenggam pada akhirnya akan musnah.  Aku tak peduli sinar matahari pagi tat kala malam begitu nyaman untuk bercerita pada diri sendiri. Mengawali percakapan dengan "bagaimana kabarmu?" nampak bagus dilakukan di depan cermin. Namun, tau kah engkau berapa orang diluar sana yang memilih diam karena berbicara saat ini adalah hal sensitif? Sering kali aku yang merendah akan semua situasi yang kian memburuk. Sepertinya di hari spesialku aku tak menginginkan apapun. Semua menjadi membosankan ketika angka menjadi sebuah kacamat...

Ada Pistol di Kepalamu

Gambar
Tolong maafkan aku. Sebuah kalimat yang tak merubah keadaan saat ini. Semua terasa kosong tat kala jari jemarimu tak lagi ada untuk ku genggam. Ketika waktu sudah tak ada gairah detiknya dan suara hujan menjelma bagai nada-nada sendu. Bisu masih menguasai setiap mulut yang menjual dirinya di sepanjang trotoar atau di meja judi. Buta masih milik setiap mata yang melihat semua menjadi kelabu, muram dan sesekali merasakan dunia perlahan melamat. Tuli masih menjadi pilihan tat kala dunia semakin ramai dengan berbagai tuntutan yang didikte oleh standar hidup di media massa. Miskin masih menyelimuti takdir yang sudah kau upayakan untuk berubah namun semua percuma. Aku sudah melihat banyak sesuatu yang mestinya tak kulihat. Aku juga sudah mendengar berbagai macam hal yang seharusnya tidak aku dengar. Namun aku tetap diam seribu kata tat kala dogma mengangkang diselangkangan zaman sembari mengajarkan tata krama yang tidak dicontohkan oleh para senior. Para senior itu duduk congkak ...

Perkara Kesempatan yang Tak Mampu Kita Ciptakan dan Keberuntungan yang Sering Terlupa

Gambar
Demi sebuah nama yang tak mampu kuucap ketika air mata luruh membasahi tubuh. Membentuk sungai sedari kelopak turun ke pipi kemudian mencium bibirku sejenak dan berakhir di dagu yang biasa tertopang. Sebuah kamar gelap di sebuah malam kali ini memeluku bersama alunan lagu dari Frau. Sempat sejenak terpejam, kemudian terbangun bersama pertanyaan yang muncul begitu saja. Perkara luka kita hanyalah pemula. Bahkan untuk sebuah ekspresi dari luka sering kali kita tak mampu. Sehingga pada setiap pesan seringkali kita gagal paham. Aku ingin kau mengerti, begitu juga dirimu. Tetapi setiap kata-katamu tak dapat ku mengerti. Begitupun dirimu juga demikian. Maka sebuah ranjang yang dibasahi air mata tak pernah sanggup untuk menggambarkan luka kita, kekasih. "Baiklah, kita mulai kuliah hari ini", sebuah kata-kata yang serasa sering terdengat mahasiswa di kelas. "Kamu kalau sudah besar mau jadi apa?", sebuah kata-kata yang sering diucapkan orang tua kepada generasiny...

Hujan Awal Tahun

Gambar
Di luar badai mengamuk Listrik padam sore ini Jalanan sepi sedari pagi Sisa pesta sunyi malam tadi Air hujan dari kayangan Basahi luka yang masih menganga Apakah lukamu sudah sembuh ,sayangku? Kita balut luka dengan sedih tak berhujung Kematian bukanlah tragedi Kecuali kita ambil hak Tuhan untuk menentukannya Begitulah kata-kata dari puisi Walau naif tapi ada benarnya Mengeja realita siang dan malam Memburu materi sehari-hari Dihantui masa lalu yang kelam Juga masa depan yang tak pasti Angin dingin kibarkan rambutmu Susuri pelipis mulusmu Tetapi matamu tak mampu menipu Air mata tak pernah kering di sungai pipimu Matahari terbit rembulan tenggelam Awal tahun tetap seperti biasa Burung-burung bernyanyi hingga malam Buat sarang di angan-angan Air mata terus bercucuran Seiring hujan yang kian deras Pertanda hati yang lelah akan dunia Kehidupan yang dipenuhi derita Awal tahun kelabu  Akankah bermuara pada bahagia Tenang terasa jauh Jika gelisah masih menahun Di atas cakrawal...