Sepotong Surat kepada Kekasih
Kepada kekasih, kuhaturkan sepucuk kata ini untukmu. Sebelum semua aku jelaskan tentang samudra penuh ombak, sekiranya kita perlu memahami makna terdalam dari kesunyian dan kesepian yang merongrong alam pikiran kita. Kasihku, kita telah gagal dalam hidup menghamba pada yang sejati, ketika kita masih disibukan tentang hitungan dan angka. Kita masih gagap dalam berkaca, sementara lisan kita semudah itu menghakimi yang bukan kita. Kasihku, dunia tidak perkara hitam dan putih. Kita tak akan mengerti jika kita memang tak tak mau mengerti. Kita hanya memahami sesuatu yang mau kita pahami, sehingga kita abai dalam mengatasi masalah yang sejatinya tidak kita inginkan. Mungkin aku terlalu banyak menjelaskan sesuatu secara bias. Tapi lihatlah kenyataan itu, kekasih. Kita dilahirkan pada kenyataan kelabu, sementara hati kita masih keruh dengan segala hal rancu yang kita buat sendiri. Sebelum aku melanjutkan, apakah kamu membuatkan aku secangkir teh hangat? Aku ingin meminumnya be...