Postingan

Siang yang Muram

Gambar
Sambungan pagi yang kosong Bukan siapa yang muram, tetapi yang terlihat pintar terlihat mengerikan dan berbahaya - otak manusia adalah senjata yang lebih hebat daripada cakar singa. - A. Schopenhauer Kecenderungan manusia mengikuti arus. Seperti halnya ikan-ikan sungai menuju muara. Sementara salmon melawan arus dan bertelur di hulu. Disamping itu, seorang petapa duduk bersila disamping tongkatnya. Bukan sekedar mencari sejatinya diri tapi sebelumnya mengenal sebuah kesadaran. Setelah selesai, seseorang berdiri meraih akar-akar gantung. Sembari berjalan melancarkan sirkulasi darah, ia menuju ke sebuah goa. Dalam goa, seekor kera dengan mata penuh lamunan menatap ke arah luar. Sungguh, kera itu hanya diam dengan tubuh kurusnya. Sementara siang semakin menyalak, para petani kembali ke rumah atau memilih berteduh di gubuk. Sebagian menghabiskan waktu dengan tidur, sebagian menghabiskan waktu dengan bertemu kawan. Sebagian yang lain muram meratapi nasipnya. Seaakan alam tak...

Pagi yang Kosong

Gambar
Berapapun cepatnya kebohongan itu, namun kebenaran akan mengejarnya juga.  -Tan Malaka   Pagi yang kosong beserta semua omong kosong yang tergantung di dalamnya. Setiap pagi berapa kebohongan yang terucap dari seorang pemurung yang duduk manis di depan meja sambil membayangkan kebebasan? Membayangkan kebebasan sama halnya menggenggam angin. Begitupun kebahagiaan seorang pembohong.  Kebohongan kali ini dimulai dengan tajuk kebahagiaan. Sering terdengar kata bahagia dengan wajah murung. Begitupun senyuman dikala lara. Terlalu banyak kebohongan hanya sekedar untuk diterima orang lain dan tidak membuat khawatir. Terlebih untuk mereka yang tumbuh di lingkungan penuh kecurigaan.  Beberapa orang merapal lara terus menerus. Bukankah mereka sudah cukup merasa sakit ketika terluka? Ketika luka itu setengah mengering mereka mengelupasnya dan merangrang kesakitan kembali. Semua luka perkara waktu,  keabadiian hanyalah hal tabu.  Kita lahir dari rahim pember...

Pancaroba Kali Ini Akan Sedikit Berbeda

Gambar
Apakah kamu sudah membacanya? Ini bukan buku teori atau puisi berlembar-lembar. Ini perihal lamunan. Dalam keheningan kau temukan bisik, dalam keheningan kau temukan yang sejati. Kesucian adalah sebagian dari yang nampak, sementara keburukan adalah keadaan jauh dari kesadaran. Nyatanya, tidak semua yang suci itu suci dan tidak semua yang buruk itu buruk. Kita diperbudak indra, sementara kenyataan begitu bergoyang diterpa angin dan gelombang berduyun-duyun. Apakah tadi hujan? Bukankah akhir-akhir ini panasnya luar biasa. Maka dari itu air segarkan badanku yang penuh keringat. Apakah semua akan baik-baik saja? Iya, setelah badai ini. Tapi, tidak semua akan lepas dari badai. Tidak semua akan selamat darinya. Hanya orang-orang yang diberi kesempatan dan semoga mereka tidak banyak melakukan pengerusakan. Berapa orang mencari perlindungan, beberapa panik tunggang langgang. Dunia dikuasai oleh kebingungan. Apakah semua dapat diukur dengan angka? Sedikit dari mereka menuhank...

Yang Lahir dari Kesunyian Pandemi

Gambar
Tidakkah semua berasal dari sini? Keterasingan dan saling mengasingkan? Nampaknya telah lama kita tak bersua dalam kata. Dalam setiap kalimat bebas dan abstrak. Aku merasakan setiap titik darah yang terjatuh kala setiap pena berselisih dengan kertas berisi kalimat legitimasi. Bukankah semua perandaian tentang teror dan kasus yang pernah bicarakan perlahan mulai jadi kenyataan. Ku harap kau tau itu. Beberapa hari ini, malam terasa begitu panjang. Sama halnya dengan hari. Sedangkan pagi nampak ditutupi awan mendung, sehingga tak ada sinaran bagi mereka yang tersadar lebih dini.  Apakah kamu merasakannya? Sesuatu yang tak terlihat itu lebih menakutkan. Begitulah sebut ajal yang acap kali siap menyergap. Tapi ketahuilah. Disetiap dilema selalu ada perenungan. Maka aku akan datang disela perenunganmu. Tentang hidup atau matinya suatu kaum, kita tak pernah tau. Yang kita tau adalah setiap penghianatan dari setiap sumpah, setiap pengingkaran dari setiap janji dan setiap kekece...

Riant Daffa dan Album Janggal

Gambar
MUSIK , siapa menyangka berawal dari iseng  dan mencoba rekaman sendiri di kamar melahirkan sebuah karya? Itulah gambaran pembuatan lagu-lagu saya yang kini telah bisa dinikmati di berbagai platform musik, seperti Spotify, Deezer, Soundcloud, Youtube dan lain sebagainya. Pembuatan tergolong sederhana dan menggunakan alat rekam apa adanya. Musik saya pada album Janggal bermuatan absurd. Banyak dari pendengar mengatakan liriknya mengandung makna konflik akhir-akhir ini. Sebenarnya dalam pembuatan lirik juga tidak sepenuhnya saya garap sendiri. Saya juga meminta bantuan teman seperti di lagu Janggal. Lirik lagu Janggal digarap Doli Marzuki Siregar yang merupakan kawan ngopi saya. Dalam prosesnya lagu Janggal merupakan irama saja,  kemudian baru saya kirim irama tersebut ke Mas Juki. Penemuan iramanya pun juga sederhana. Setelah berkontemplasi di Candi Badut saya menemukan sambil bergumam di perjalanan pulang. Lantas, sesampai di kamar kos, langsung saya buka laptop ...

Harum Haru Taman dari Celah Gerimis

Gambar
Nasib serupa taman bunga. Sejumlah wangi kesunyian menyeruak dan ditengahnya beriak sebuah telaga yang memantulkan rona wajah dengan gurat umur terlukis. Sebelum tertikam kantuk dan melarung mimpi di penghujung hari, seorang berpesan akan cermin yang kian retak. Menjadikan sukma kian samar adanya. Beduyun-duyun menyuapi selaksa peristiwa. Kian kalut mewarnai mimpi anak negeri. Bukan tak peduli. Telinga ini rasanya tak ingin mendengar gelak tawa para peraga dibalik altar. Sementara kesedihan menggerogoti relung hatinya. Ia telusuri jalan dibentangkan keindahan yang menyelinap diantara kini dan nanti. Menerjang badai agonia, menceburkan diri ke telaga sunyi, menari bersama irama musim dan diiringi mewangi kicau burung sebagai garis sajakNya. Rupanya ia menapaki jalan terjal kehidupan yang dalam. Menyelami palung tanpa dasar, mendaki gunung tanpa puncak. Acap kali orang-orang berkata bahwa hidupnya penuh kesia-siaan. Bunga-bunga di kebun belakang mulai melakukan kebiasaan sehari-...

Gubahan di Altar Mimpi

Gambar
Kali ini matahari telah duduk disinggananya. Memberi panas yang dinanti jemuran ibu-ibu, ikan-ikan asin para nelayan dan gabah petani yang belum kering. Tak jarang panasnya menuai cacian para pekerja kantoran dan buruh pabrik yang bekerja ditengah tekanan penguasa. Sejenak berpikir nasib tukang becak yang termangu menanti para pelanggan jasanya. Demi mencari rejeki dan wujudkan sebagian mimpi yang belum terbeli. Harap kini mendung datang berarak dari utara. Memberi angin sejuk ditengah geliat kota. Redakan bara yang kian membara di jalanan. Meredam darah yang mendidih di atas panggangan. Siapa yang mengerti perihal takdir? Seolah orang dulu berkata mereka yang mati muda ialah yang berbahagia. Ucapan putus asa dari juang yang tak temui arah. Sementara hari terus berjalan dan mati tanpa arti hanya menanti lupa. Barangkali tiada guna hidup di dunia tak membuatku kehilangan asa karena kayuh kereta angin masih semangat memutar roda kehidupan. Meski pertemuan dan perpisahan telah digar...